Aktor muda dari GMMTV, Win Pawin, menegaskan bahwa tuduhan kekerasan fisik yang dialamatkan kepadanya oleh mantan pacarannya adalah tidak benar. Melalui wawancara konferensi pers eksklusif, Win membagikan klarifikasi dari perspektifnya, menegaskan bahwa ia hanya membela diri dan mencegah terjadinya cedera pada dirinya sendiri. Dia mengajak semua pihak untuk tetap tenang, menunggu kebenaran terungkap, dan siap untuk menghadapi kasus tersebut dengan keyakinan pada bukti yang dimilikinya. Win juga menyatakan kesiapannya untuk menunggu penyelesaian kasus sebelum kembali bekerja di bawah agensi manajemennya.
Namun, gelombang kritik yang tajam dari media sosial menyusul peristiwa ini, termasuk insiden dramatis di mana mantan pacarnya melampiaskan kemarahannya dengan mencampakkan komputer dari lantai 33 sebuah apartemen mewah, yang mengakibatkan cederanya seorang petugas yang ada di daerah tempat terjatuhnya komputer tersebut.
Pada tanggal 28 Februari 2024, Win mengeluarkan klarifikasi lebih lanjut tentang insiden tersebut, dan mengungkapkan bahwa agensinya telah memutuskan untuk menangguhkan pekerjaannya tanpa batas waktu, sambil membuka diri untuk mendengarkan pihak lain.
Win menceritakan kronologi peristiwa yang terjadi sejak tanggal 9 Februari, di mana ia menyatakan bahwa ia berusaha untuk mengakhiri hubungan dengan mantan pacarnya dimana ia mengaku baru saja menjalin hubungan dengan wanita itu kurang lebih 1 bulan, namun wanita tersebut terus berusaha mempertahankan hubungan tersebut. Ia kemudian menjelaskan insiden-insiden yang terjadi pada tanggal 18-23 Februari, yang mencakup percobaan bunuh diri oleh mantan pacarnya dan upaya untuk melukai dirinya sendiri dengan pisau dan gunting. Win menyatakan bahwa tindakan-tindakan tersebut hanya dilakukan sebagai respons untuk melindungi dirinya sendiri dan mencegah bahaya yang mungkin terjadi.
Saya harus mengaku bahwa saya sudah menjalin hubungan dengannya selama kurang lebih sebulan. Kejadian itu sebenarnya bermula pada tanggal 9 Februari. Dia berniat meloncat dari balkon, jadi saya mencegahnya dan setuju untuk tetap berpacaran. Tapi tidak lama kemudian, dia memutuskan saya, dan saya terima. Saat saya sedang berkemas, dia lari mengambil tali dan hendak menggantung diri. Saya menghalanginya. Dia berkata kepada saya bahwa jika dia pergi bekerja pada 20 Februari dan kembali dan melihatnya tanpa napas, apa yang akan dia lakukan?
Pada tanggal 22 Februari, saya sedang mengobrol dengan seorang teman. Dia merasa cemburu, jadi dia mengambil tali dan mengikatnya di lehernya. Saya mencegahnya dan menaruh ponsel saya karena takut keadaan akan semakin buruk. Kemudian dia mencoba meloncat dari balkon dan saya menahannya sehingga kami berkelahi dan dia lari mengambil pisau dan ingin menusuk saya, saya membela diri, merebut pisau darinya dan melemparnya ke sudut ruangan. Saat saya berbalik, saya mengunci balkon agar dia tidak bisa keluar. Dia mengambil gunting dan ingin menusuk saya, dia mendekat ke arah saya sehingga saya harus mendorongnya menjauh. Saat saya mendorongnya untuk pertama kali, dia berlari lagi, jadi saya mendorongnya lagi dan mengambil gunting dan melemparkannya ke sudut ruangan.
- Kata Win Pawin seperti dikutip dalam laman pptvhd36.com
Meskipun tuduhan kekerasan fisik dialamatkan kepadanya, Win menegaskan bahwa tidak ada kekerasan yang dilakukan sesuai dengan tuduhan tersebut. Ia juga menyatakan bahwa ia memiliki rekaman video sebagai bukti yang menunjukkan bahwa tindakan-tindakan yang diambilnya hanyalah untuk melindungi dirinya sendiri.
Sebagai bukti, saya memiliki klip audio dan rekaman layar panggilan video bersama teman-teman. Rekaman layar tersebut dibuat oleh teman saya.
Win juga menanggapi pertanyaan tentang hubungan mereka, mengungkapkan bahwa ada pertengkaran yang terjadi, tetapi ia selalu berusaha untuk menenangkan situasi. Dia juga menyampaikan rasa sedihnya atas situasi tersebut, terutama ketika emosi terlibat dalam pertengkaran.
Dalam konteks kasus hukum yang sedang berjalan, Win menyatakan bahwa ia telah dilaporkan kepada polisi dan bersedia untuk bekerja sama sepenuhnya dalam proses hukum tersebut. Dia menegaskan bahwa ia akan menghormati proses hukum yang berlangsung dan berharap semua orang dapat menunggu keputusan yang benar dari pihak berwenang.
Dengan lugas, Win mengklarifikasi bahwa apa yang terjadi bukanlah kekerasan fisik, melainkan upaya untuk melindungi diri sendiri dan mencegah bahaya yang mungkin timbul. Dia berharap bahwa kebenaran akan terungkap dan meminta semua pihak untuk tetap tenang dan memberikan kesempatan kepada pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus ini dengan adil.
Saya tidak pernah yakin apakah dia benar-benar akan melompat atau tidak, tetapi saya tahu saya harus masuk dan menghentikannya. Saya tidak ingin melihat siapa pun mati di depan mata saya.Dengan tindakan saya, saya telah membantunya. Saya berhasil mencegahnya bunuh diri, tetapi dia membawa pisau dan gunting, jadi saya merasa perlu melindungi diri dari bahaya. Adapun lebam di punggungnya, itu terjadi saat saya berusaha memeluknya untuk menenangkannya. Dia terjatuh ke bak mandi saat itu.
0 Comments